Senin, 19 Agustus 2013

Galau !!!

damn !!! untuk sepersekian waktu gue ngerasa takut akan masa depan. Iya, masa depan !!!
Gue mulai berpikir, setelah gue mencontreng skripsi dalam KRS online gue, di situlah masa depan akan dimulai. Lu bakal ketemu dosen yang mana saat pembimbingan, lu bakal diuji dosen siapa saat ujian proposal sama skripsi lu. Lu bakal ngajak pacar lu ke malam graduation ato engga. Setelah lulus, lu mau kerja dimana. Mau jadi apa. Apa merried dulu dan setelah itu ngelanjutin kuliah untuk ngambil gelar profesi Akuntansi ato lu kerja bantuin ekonomi keluarga karena adek lu yang kecil masih perlu suntikan dana segar untuk pendidikannya. Terus lu mau menikah sama siapa. Lelaki bagaimana yang akan jadi pendamping lu. Apakah pacar lu yang sekarang atau cinta pertama lu yang diam-diam masih lu harepin dalam hati karena lu masih yakin ga ada lelaki yang bisa setia melebihi setianya dia ke elu. Ato mungkin beberapa lelaki dewasa yang selama ini bbm-in lu, perhatian sama lu sebagai kakak-kakak'annya lu.
AAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKK !!! Semua pertanyaan itu beruntun merusak sarap-sarap di otak gue, dan buat gue susah tidur, kalo terus-terusan gue tanyain ke diri gue. So damn !!!
Gue sebenarnya udah punya bayangin sendiri mengenai masa depan gue. 
Gue ingin cepat lulus. Ekspektasi gue, kelarnya 3  tahun setengah dan itu tahun ini. Jadi gue harus berdarah-darah kalo pengen lulus tahun ini men. Setelah itu, gue ngambil gelar profesi dan nungguin pacar gue selesai kuliahnya. Soalnya mungkin gue bakal lebih cepat dikit dari dia kelarnya. Biasalah fenomena bad boy yang dia pahami. Ga keren mungkin kalo lulus tepat waktu bagi bad boy kayak dia. Gue pulang dari study, gue harap kita masih sama-sama dan jauh lebih baik karena udah sama-sama dewasa. Dia udah lulus, dan udah dapetin kerja yang cocok buat dia. Gue juga gitu. Dan tentunya kita masih tetap saling support. Lalu mungkin bersenag-senang menikmati masa pacaran yang tertunda karena harus mendahulukan study dan harapan orang tua akan anak-anaknya. Masa pacaran yang gue maksud adalah pernikahan. Gue ga pengen lama-lama pacaran ga jelas dan buang-buang waktu. Tapi semua rencana gue itu bisa terwujud kalo pacar gue yang sekarang adalah lelaki yang setia lahir batin dan mencintai Tuhan dengan seiring berjalannya waktu. Jika tidak, gue harus tegas demi kebaikan gue dan dia. Gue harap gue ga perlu putus dan move on-move on-an lagi karena gue capek men. Gue mau dia aja. Dan gue berharap, dia dibaikan oleh Tuhan biar bisa memimpin gue dengan baik penuh cinta, setia, mesra sampai akhir hayat. Amin. Tapi jika Tuhan punya rencana lain, gue pasrah aja. Gue yakin rencana Tuhan yang terbaik dan yang terindah. Gue ga muluk-muluk, gue pengen menikah dengan seseorang yang sanagat mencintai Tuhan, setia dan mesra sampai akhir hayat hanya sama gue. Kalopun dia tampan, gue anggap itu bonus dari Tuhan. Soal harta, lelaki beriman pasti akan membangun kesejahteraan finansialnya untuk lebih berpengaruh baik dan bermanfaat di dalam lingkungan. Gue ngebayangin nonton bareng bola kaki ditememnin dia, pake jersey klub kesayangan masing-masing, nemenin dia futsal, badminton, atau apapun hobinya dia. Masakin yang enak buat dia di saat weekend, punya anak yang banyak, punya ruang tv yang cahanyanya light yellow biar romantis, di cium setiap bangun tidur dan menjelang tidur, ditemenin kemana-mana, wisata kuliner sama-sama, travelling sambil jepret-jepret ke banyak tempat berdua, dan berbanyak kalo udah punya anak. Punya yayasan untuk anak yaitm atau anaka-anak yang kekurangan kasih sayang berdua, ehhehehe. Well, sebelum gue kejauhan ngayalnya, skripsilah yang harus gue hadepin saat ini. Sisanya biar Tuhan yang nentuin gue bakal kaea apa dan sebaghagia apa di masa depan. Ga muluk-muluk, gue pengen tidur dan bangun jauh lebih damai dari saat ini dan berbahagia bersama orang-orang yang tulus sayang sama gue dan gue sayangin tentunya. Semoga Tuhan selalu bersama anak alay yang ingin berubah menjadi lebih baik. AMIN.

Sabtu, 03 Agustus 2013

a pieces of all

Masih segar dalam ingatan, bagaimana dia yang sangat gendut, berkulit putih, bermata bulat, dan manis itu datang dengan ibunya. Di tempat itu pertama kali aku melihatnya, dia malu-malu dan entah mengapa, aku bersimpati. Waktu itu aku baru berumur sekitar 9 tahun. Waktu berlalu, singkatnya aku berkenalan dan dia menjadi salah satu temanku. Dan disini (baca: hati) aku masih tetap bersimpati sampai akhirnya kita beranjak dewasa dan kami berkuliah di Universitas yang sama. Karena kami bersekolah di kota yang berbeda, aku sudah samar-samar mengenai bagaimana dirinya sekarang. Dan saat kita bertemu, dia sudah tumbuh dewasa. Dia tampan, tinggi, dan tidak gendut lagi. Tak pernah menyangka, tapi takdir yang digariskan Tuhan memang indah, anak lelaki kecil yang aku sukai sejak masih sekolah dasar itu, akhirnya menjadi Cinta Pertamaku. Dia menjadi kekasihku. Romansa yang kami jalani sangat indah, meski kami berdua bisa dibilang masih 'remaja tanggung' saat itu. Semester 1 dibangku kuliah adalah semester paling indah, yang mengubah banyak hal dariku. Lelaki yang aku sukai dari saat kecil, ternyata bukan lelaki yang salah untuk disukai dalam jangka waktu yang sangat lama.He worth to be loved deeply. Dia begitu istimewa. Aku, aku yang semasa SMA sangat kuper, culun, dan kutu buku, dirubahnya menjadi seorang gadis yang optimis, percaya diri, dan periang. Dia tidak menyuruhku merubah penampilanku, dia hanya selalu mencintaiku dengan tulus, seperti apa adanya diriku, dan karena itu aku berubah. Dia seperti hadiah yang diberikan Tuhan. Bagaimana tidak, bukan hanya tampan tapi dia juga sangat baik dan SETIA !!! Setia, menemukan lelaki setia itu sangat susah. aku tahu, karena itulah aku sangat bersyukur memilikinya, meski tidak bisa dipungkiri, banyak wanita yang mencoba mendekatinya tapi dia selalu mengatakan "i am the only one" pada wanita-wanita itu. Tapi takdir Tuhan juga menggariskan hal lain, kami PUTUS !!! hubungan kami berakhir di bukan ke-10. Saat itu penyebabnya hanyalah masalah sepele. Masalah pesan singkat yang nyasar keponsel dia, yang menyulut pikiran negatifnya, dan terus-menerus menjadi alasan pertekaran kami. Saat itu, aku masih sangat kekank-kanakan, begitu juga dengannya. Gengsi masih sangat dijunjung tinggi, yang membuat aku bersikeras untuk berpisah. Berpisah darinya merupakan keputusanku. Aku sungguh-sungguh ingin mempertahankan "kami" saat itu, tapi satu hal yang diapun bahkan tidak pernah tahu, aku.. aku melakukan itu untuknya. Aku yang masih sangat bodoh, dan lugu berpikir bahwa saat kami sering bertengkar, dia sudah tidak bahagia lagi bersamaku, dan dia harus berbahagia. Aku berpikir, jika aku melepasnya, dia mungkin akan berbahagia dan yang terpenting mendapatkan yang lebih pantas untuknya. And i did it. Sangat sulit. tidak ada kata yang bisa menggambarkan bagaiman hancurnya hatiku saat itu. Setelah aku memberanikan diri untuk memutuskan hubungan dengannya, aku teru-menerus berpikir akan hal itu. Apakah aku melakukan hal yang benar ? Apa aku bisa tanpa dia ? Apa aku tetap akan se riang ini tanpa dia ? dan yaa, aku bisa tanpa dia. aku tetap riang dan ceria tanpa dia. dan sekarang, dia juga sedang berbahagia dengan wanitanya. :D Wanita cantik dan baik, yang mnurutku pantas untukya. Aku juga telah bersama seseorang yang sangat aku sayangi. Akhirnya, Kami berbahagia walaupun telah berjalan sendiri-sendiri. Tapi kami tetap bersahabat, seperti sebelum kami berpacaran. Dia masih sosok yang baik dan tidak sombong yang aku kenal. Dia memang pantas berbahagia. Doaku selalu untukmu, cinta pertamakuu....

For you, my past.
What i've got today, wouldn't be real if u didn't teach me how to believe in my own self.
 I don't know how to thanks, but u have made my days..
 I would pray for your happiness as always. and i did.
Many poems are for you, many tweets are about you, just for remember how u were so special. But now, i move to another heart. U always have a place here, i'll love the someone new, like u did to me. Love honestly !!! :))

Sabtu, 27 Juli 2013

Tentang seseorang

"I love u not because what u have, but because what i feel, i care for you, not because u need care, but i want to, i am always here for you, not because i want u to be with me, but i want to be with u" -my boyfriend qoutes

Kutipan di atas milik pacar saya, yang dia kirimkan melalui pesan singkat satu bulan pertama masa pacaran kita... Sampai saat ini, quote itu masih menjadi favorite saya. Pacar saya bukanlah seorang pacar yang romantis, jika kita menggunakan pemberian bunga, pemberian hadiah kecil, intensitas komunikasi, dan hal-hal unyu lainnya sebagai sebuah standar keromantisan. He's romantic in his way... ^^ Bisa dibilang, dari semua pacar-pacara saya, dia adalah yang paling unik. Banyak tingkah lakunya, yang saya sendiri tidak mengerti, tapi saya menyukainya. Saya bahkan tidak mempunyai banyak kata yang menggambarkan dia selain "Unik" dan "Menarik".
Saat saya menulis postingan ini, saya sedang mengingat dia dalam-dalam, bagaimana dia berjalan, sangat tegap dan seperti sedikit melompat. :D
 Bagaimana dia menatap, dan senyum yang dibuat unyu-unyu agar saya terpesona. Bagaimana dia membaca daftar isi diperpustakaan dan mengangguk-ngangguk mengerti dengan kesotoyan khas dia. Bagaimana dia menulis dan memperhatikan dosen saat sedang berada di dalam kelas, bagaimana tiba-tiba dia boring lalu keluar dan entah sedang mencari apa. Bagaimana dia  selalu memukulkan helmnya ke helm saya saat sedang bersepeda motor bersama. Bagaimana dia menunggu saya di depan gank rumah saat menjumput dan saat saya minta dijemput, dia akan datang dalam hitungan 5 detik. Dia adalah teman yang sangat setia kawan. Saya sampai iri melihat kesolidan dia dan teman-temannya yang hampir tak pernah terpisahkan. Sebagaimanapun dia, saya tidak mengerti tapi saya merasakan cinta yang tidak dibuat-buat darinya. Dia jarang mengirimkan kata-kata romatis, sekalinya dia melakukan itu, semuanya terasa begitu jujur. Dia tidak pernah bersikap manis apalagi mecoba mengambil hati saya. Dia menjadi dia, dan melalui apa yang dia lakukan saya merasakan apa yang dia sebut dengan : "Aku Mencintaimu". Saat saya pernah mengeluhkan ketidak romantisan dia di masa awal-awal pacaran, dia hanya berkata yang terpenting adalah "Komitmen, Saling menyayangi, daninsyaAllah kita bisa langgeng" Satu hal yang menjanggal mungkin dia adalah orang tidak banyak bercerita tentang dia atau tentang apapun yang dia rasakan.. Dia lebih banyak diam dan menyimpan itu untuk dirinya sendiri. Sempat merasa upset akan hal ini, tapi jika saya bisa berpikiran positif, mungkin dia hanya tidak ingin merepotkan orang lain dengan masalah atau keluhannya. Sampai saat ini, sampai usia pacaran kita sudah menginjak 4 bulan (memang masih seumur jagung manis siy) masih banyak hal yang tidak pernah saya tahu tentang dia,  dah hal itu malah saya tahu dari teman-temannya. Seperti dia suka dengan film bollywood dan lagu-lagu bolliwood. wkwkwkwk..
One thing that i know, and i really know was i love him in his way.
I dont know wheter we can move to the fifth months or not, but for sure today i am grateful to GOD for our meeting. ^^


p.s
Ini tulisan pertama saya, dan pasti tulisan terjelek saya. ^^ 
bagi pembaca yang budiman, maaf telah membuat mata anda sakit saat membacanya. :D